Oleh :
Widya Rizky Pratiwi, Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Terbuka, Koordinator ADPI Banten
Pendidikan anak usia dini (PAUD) memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter dan kemampuan dasar anak-anak, yang akan menjadi fondasi bagi perkembangan mereka di masa depan. Oleh karena itu, dukungan terhadap PAUD merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa. Salah satu institusi yang memiliki peran signifikan dalam mendukung pendidikan ini adalah perguruan tinggi. Selain bertugas dalam pendidikan dan penelitian, perguruan tinggi juga memiliki tanggung jawab dalam pengabdian kepada masyarakat. Universitas Terbuka (UT), melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), telah memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pendidikan anak usia dini, sebagaimana terlihat dalam studi kasus di PAUD Mutiara Bunda, Kabupaten Tangerang.
Tri Dharma Perguruan Tinggi mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Implementasi ketiga dharma ini secara seimbang dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat, khususnya, adalah bentuk konkret dari kontribusi perguruan tinggi yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Program PkM bertujuan untuk membantu masyarakat dalam berbagai aktivitas tanpa mengharapkan imbalan, dan dirancang untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
PAUD Mutiara Bunda di Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, menjadi salah satu penerima manfaat dari program PkM oleh tim Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) UT. Dengan tema “Digitalisasi Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Alat Permainan Edukatif pada PAUD Nonformal Kabupaten Tangerang,” program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran interaktif dan pemberian Alat Permainan Edukatif (APE) digital. Kegiatan ini disambut dengan antusiasme oleh guru dan anak-anak PAUD, yang menunjukkan kegembiraan mereka dengan pertunjukan tari dan sambutan hangat.
Sebelum program PkM dilaksanakan, PAUD Mutiara Bunda menghadapi sejumlah kendala, terutama dalam hal fasilitas. Dengan 18 siswa yang aktif mengikuti berbagai kegiatan dan kompetisi tingkat kecamatan dan kabupaten, sekolah ini mengalami kekurangan APE yang esensial untuk menunjang pembelajaran. Fasilitas seperti rak sepatu dan loker tas juga tidak layak digunakan, meskipun sekolah ini telah berdiri selama 15 tahun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya intervensi dan dukungan dari pihak luar untuk membantu meningkatkan kondisi sekolah.
Dalam pelaksanaan program PkM, tim MPBI UT tidak hanya memberikan bantuan APE digital, tetapi juga melaksanakan edukasi dan pelatihan bagi guru PAUD. Edukasi ini berfokus pada pemanfaatan media pembelajaran interaktif yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan efektif. Selain itu, tim PkM juga memberikan paket snack dan bingkisan hadiah kepada anak-anak PAUD sebagai bentuk motivasi tambahan. Aktivitas ini dilakukan dengan melibatkan anak-anak dalam sesi tanya jawab yang interaktif, yang menambah semangat mereka dalam belajar.
Dampak dari program PkM ini sangat terlihat. Peningkatan kualitas pembelajaran di PAUD Mutiara Bunda menjadi salah satu hasil yang signifikan. Dengan adanya APE digital, anak-anak lebih antusias dan terlibat dalam proses pembelajaran. Guru-guru juga merasakan manfaat dari pelatihan yang diberikan, yang membantu mereka mengimplementasikan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Secara keseluruhan, program ini telah memberikan dorongan yang signifikan bagi PAUD Mutiara Bunda untuk terus maju dan berkembang.
Namun, pelaksanaan program PkM ini bukan tanpa tantangan. Keterbatasan dana dan sumber daya menjadi salah satu hambatan utama. Selain itu, akses dan logistik juga menjadi kendala dalam menjalankan program di daerah yang mungkin kurang terjangkau. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan solusi kreatif seperti penggalangan dana, kemitraan dengan pihak swasta, dan kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah. Dengan demikian, program-program seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang.
Rekapitulasi peran perguruan tinggi dalam mendukung pendidikan anak usia dini menunjukkan betapa pentingnya dukungan ini. Universitas Terbuka, melalui program PkM, telah memberikan contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi secara langsung kepada masyarakat. Manfaat berkelanjutan dari program ini tidak hanya dirasakan oleh anak-anak dan guru di PAUD Mutiara Bunda, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas lokal secara keseluruhan.
Harapan ke depan adalah keberlanjutan program PkM di PAUD dan sekolah lainnya. Dengan peran aktif perguruan tinggi dalam pembangunan pendidikan nasional, kita dapat memastikan bahwa pendidikan anak usia dini mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak. Ini tidak hanya akan membantu membangun fondasi yang kuat bagi anak-anak, tetapi juga akan berkontribusi pada kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Dengan demikian, optimalisasi peran perguruan tinggi melalui program Pengabdian kepada Masyarakat dapat menjadi solusi efektif dalam mendukung dan memajukan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Studi kasus PAUD Mutiara Bunda menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kerjasama yang baik, kita dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan bagi generasi penerus bangsa.